BAB I
A. PENDAHULUAN
Di dalam Alquran baik atau kebaikan menggunakan kata
ihsan birr dan ishlah. Kata ihsan bisa dilihat pada firman Allah yang artinya
“Dan siapakah yang lbh baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan
dirinya kepada Allah sedang dia pun mengerjakan kebaikan dan ia mengikuti agama
Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.”[1]
.
Bila dikaitkan dengan hadis tentang kedatangan Jibril kepada Nabi Muhammad
saw ihsan adl perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang krn merasakan
kehadiran Allah dalam dirinya atau dia merasa diawasi oleh Allah SWT yang
membuatnya tidak berani menyimpang dari segala ketentuan-Nya[2].
Adapun kata baik dalam arti birr bisa dilihat pada firman Allah yang artinya
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke timur maupun ke barat itu suatu kebaikan
tetapi sesungguhnya kebaikan itu ialah beriman kepada Allah hari akhir malaikat
kitab dan nabi-nabi serta memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya
anak-anak yatim orang miskin musafir dan orang-orang yang meminta-minta; dan
hamba sahaya mendirikan salat menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan
penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar ; dan
mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.”[3]
. Bila kita kaji ayat-ayat tentang kata al-birr termasuk ayat di atas maka akan
didapat kesimpulan bahwa kebaikan itu menurut Mahmud Syaltut dalam tafsirnya
membaginya menjadi tiga yakni birr dalam aqidah birr dalam amal dan birr dalam
akhlak[4].
Adapun kata baik dengan menggunakan kata ishlah terdapat dalam banyak ayat
misalnya pada firman Allah yang artinya “Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka
bertanya kepadamu tentang anak yatim katakanlah ‘Mengurus urusan mereka secara
patut dan baik’.”[5]
. Islah digunakan penggunaannya dalam kaitan hubungan yang baik antara sesama
manusia di dalam Ensiklopedi Hukum Islam jilid 3 hal 740 dinyatakan “Islah
merupakan kewajiban umat Islam baik secara personal maupun sosial. Penekanan
islah ini lbh terfokus pada hubungan antara sesama umat manusia dalam rangka
pemenuhan kewajiban kepada Allah SWT.”[6]
Di dalam Alquran Allah SWT menegaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang
sebaik-baiknya. Namun kemuliaan manusia ternyata tidak terletak pada keindahan
fisiknya. Kalau manusia dianggap mulia dengan sebab badannya yang besar tentu
akan lbh mulia binatang ternak seperti sapi kerbau unta gajah dan sebagainya yang
memiliki berat badan yang jauh lbh berat. Karenanya bila manusia hanya
mengandalkan kehebatan dan keagungan dirinya pada berat badan dia bisa lbh
rendah kedudukannya daripada binatang ternak yang kemuliaannya terletak pada
berat badannya. Allah SWT berfirman yang artinya “Dan sesungguhnya Kami jadikan
untuk isi neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia mereka mempunyai hati
tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami dan mereka mempunyai mata tidak
dipergunakannya untuk melihat dan mereka mempunyai telinga tidak
dipergunakannya untuk mendengar . Mereka itu seperti binatang ternak bahkan
mereka lbh sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”[7].
Oleh krn itu kemuliaan manusia bisa kita pahami dari iman dan amal saleh atau
kebaikannya dalam bersikap dan bertingkah laku di mana pun dia berada dan dalam
keadaan bagaimanapun situasi dan kondisinya. Itu sebabnya semakin banyak
perbuatan baik yang dilakukannya maka akan semakin mulia harkat dan martabatnya
di hadapan Allah SWT. Di sinilah letak pentingnya bagi kita untuk berloma-lomba
dalam kebaikan sebagaimana firman Allah yang artinya “Dan bagi tiap-tiap umat
ada kiblatnya yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu
kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian
. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”[8]
. Jalan Menuju Amal Baik Meskipun kebaikan kita sadari sebagai sesuatu yang
harus kita laksanakan ternyata tidak sedikit orang yang tidak antusias untuk
melakukan kebaikan itu. Karena itu ada beberapa hal yang bisa dijadikan resep
bagi seseorang agar bersemangat melakukan kebaikan.
Niat yang
Ikhlas Niat yang ikhlas merupakan faktor penting dalam tiap amal. Karena dalam
banyak amal di dalam Islam niat yang ikhlas merupakan rukun terpenting dan
pertama. Niat yang ikhlas krn Allah dalam melakukan kebaikan akan membuat
seseorang memiliki perasaan yang ringan dalam mengerjakan amal-amal yang berat
sekalipun apalagi bila amal kebaikan itu tergolong amal yang ringan. Sedangkan
tanpa keikhlasan jangankan amal yang berat amal yang ringan pun akan terasa
menjadi berat. Disamping itu keikhlasan akan membuat seseorang berkesinambungan
dalam amal kebaikan. Orang yang ikhlas tidak akan bersemangat krn dipuji dan
tidak akan lemah krn dicela. Ada
pujian atau celaan tidak akan membuatnya terpengaruh dalam melakukan kebaikan.
Cinta Kebaikan dan Orang Baik Seseorang akan
antusias melaksanakan kebaikan manakala pada dirinya terdapat rasa cinta pada
kebaikan hal ini krn mana mungkin seseorang melakukan suatu kebaikan apabila
dia sendiri tidak suka pada kebaikan itu. Oleh krn itu rasa cinta pada kebaikan
harus kita tanamkan ke dalam jiwa kita masing-masing sehingga kita akan
menjadikan tiap bentuk kebaikan sebagai bagian yang tidak akan terpisahkan
dalam kehidupan kita ini akan membuat kebaikan selalu menyertai kehidupan ini.
Disamping cinta kepada kebaikan akan kita suka melakukan kebaikan harus
tertanam juga di dalam jiwa kita rasa cinta kepada siapa saja yang berbuat baik
hal ini akan membuat kita ingin selalu meneladani dan mengikuti segala bentuk
kebaikan siapa pun yang melakukannya. Allah SWT telah menyebuntukan
kecintaan-Nya kepada siapa saja yang berbuat baik karenanya kita pun harus
mencintai mereka yang berbuat baik. Allah berfirman yang artinya “Dan
belanjakanlah di jalan Allah dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke
dalam kebinasaan dan berbuat baiklah krn sesungguhnya Alllah mencintai
orang-orang yang berbuat baik.”[9]
.
Merasa
Beruntung bila Melakukan Kebaikan Berbuat baik merupakan sesuatu yang sangat
mulia krn itu seseorang akan melakukan kebaikan apabila dengan kebaikan itu dia
merasa memperoleh keberuntungan baik di dunia maupun di akhirat. Ada banyak keuntungan yang
akan diperoleh manusia bila ia berbuat baik. Pertama selalu disertai oleh Allah
SWT lihat QS 16 128. Kedua menambah keni’matan untuknya lihat QS 2 58; 7 161;
33 29. Ketiga dicintai Allah lihat QS 7 161; 5 13; 2 236; 3 134; 3 148; 5 96.
Keempat memperoleh rahmat Allah lihat QS 7 56. Kelima memperoleh pahala yang
tidak disia-siakan Allah SWT lihat QS 9 120; 11 115; 12 56. Keenam dimasukkan ke
dalam surga lihat QS 5 85; 39 34; 6 84; 12 22; 28 14; 37 80.
Merasa
Rugilah Meninggalkan Kebaikan Apabila seseorang merasa beruntung dengan
kebaikan yang dilakukannya dengan sejumlah keutamaan yang disebuntukan dalam
Alquran maka bila seseorang tidak berbuat baik dia akan merasa sangat rugi baik
di dunia ini maupun di akhirat kelak. Bagi seorang mukmin bagaimana mungkin dia
tidak merasa rugi bila tidak melakukan kebaikan krn kehidupan ini memang harus
dijalani untuk mengabdi kepada Allah SWT yang merupakan puncak dari segala
bentuk kebaikan yang harus dijalani. Manakala di dunia ini seseorang sudah
merasa rugi maka di akhirat pun dia akan merasa rugi krn apa yang dilakukan
seseorang dalam kehidupannya di dunia akan sangat berpengaruh di akhirat krn
kehidupan akhirat pada hakikatnya adl hasil dari kehidupan di dunia bila
seseorang berlaku baik di dunia dia akan memperoleh keberuntungan di akhirat
disamping keberuntungan di dunia sedangkan bila seseorang tidak melakukan
kebaikan di dunia maka dia akan memperoleh kerugian di dunia dan penyesalan yang
sangat dalam di akhirat kelak sebagai bentuk dari mengabaikan nilai-nilai
Islam. Allah SWT berfirman yang artinya “Barangsiapa mencari selain Islam
sebagai agamanya maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya dan dia di
akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”[10]
.
Meneladani Generasi yang Baik Perbuatan baik dan yang lbh baik lagi akan
dilakukan oleh seorang muslim apabila dia mau meneladani orang yang berbuat
baik hal ini menjadi penting krn dengan demikian dia menyadari bahwa meskipun
perasaannya sudah banyak perbuatan baik yang dilakukannya tetap saja dia merasa
masih sedikit dibanding orang lain yang jauh lbh baik dari dirinya hal ini akan
memicu semangatnya untuk berbuat baik yang lbh banyak lagi. Karena itu idealnya
seorang mukmin bisa menjadi seperti cermin bagi mukmin lainnya sehingga
manakala seseorang mengenal dan memperhatikann dirinya akan merasakan begitu
banyak kekurangan termasuk dalam hal berbuat baik.
Memahami
Ilmu Kebaikan Bagi seorang muslim tiap amal yang dilakukannya tentu harus
didasari pada ilmu semakin banyak ilmu yang dimiliki dipahami dan dikuasai
insya Allah akan makin banyak amal yang bisa dilakukannya sedangkan makin
sedikit pemahaman atau ilmu seseorang akan semakin sedikit juga amal yang bisa
dilakukannya apalagi belum tentu orang yang mempunyai ilmu secara otomatis bisa
mengamalkannya. Ini berarti seseorang akan semakin terangsang untuk melakukan
kebaikan manakala dia memahami ilmu tentang kebaikan itu. Kebaikan yang
Diterima Setiap kebaikan yang dilakukan seseorang tentu harus menghasilkan
penilaian yang positif dari Allah SWT. Paling tidak ada dua kriteria tentang
kebaikan yang diterima oleh Allah SWT. Pertama ikhlas dalam beramal yakni
melakukan suatu amal dengan niat semata-mata ikhlas krn Allah SWT atau tidak
riya dalam arti mengharap pujian dari selain Allah SWT.
Karena itu dalam hadis yang terkenal Rasulullah saw
bersabda yang artinya “Sesungguhnya amal itu sangat tergantung pada niatnya.”[11]
Kedua melakukan kebaikan itu secara benar hal ini krn meskipun niat seseorang
sudah baik bila dalam melakukan amal dengan cara yang tidak baik maka hal itu
tetap tidak bisa diterima oleh Allah SWT krn ini termasuk bagian dari mencari
selain Islam sebagai agama hidupnya yang jelas-jelas akan ditolak Allah SWT
sebagaimana yang sudah disebuntukan pada QS 3 85 di atas. Akhirnya menjadi
jelas bagi kita bahwa hidup ini harus kita jalani untuk mengabdi kepada Allah
SWT yang terwujud salah satunya dalam bentuk melakukan kebaikan dan
masing-masing orang harus berusaha melakukan kebaikan sebanyak mungkin sebagai
bentuk kongkret dari perwujudan kehidupan yang baik di dunia dan ini pula yang
akan menjadi bekal bagi manusia dalam menjalani kehidupannya di akhirat kelak.
B. ISI SUBTANSI
1.
Pengertian
a)
Perlombaan
Perlombaan
dalam bahasa arab di sebut juga dengan musabaqoh. Perlombaan disyariatkan
karena termasuk olah raga terpuji, hukumnya berubah-ubah, bisa sunat, mubah
bisa juga haram, bergantung pada niatnya. Perlombaan biasanya menggunakan anak
panah, senjata, kuda biqhal, dan keledai.[12]
2.
Dasar Hukum
Ä Al-Qur’an
a)
Perlombaan
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ
مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ
اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya : Dan
bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka
berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al Baqarah : 148).[13]
Rasulullah Saw bersabda, “Bersegeralah kamu beramal saleh, karena akan datang
(terjadi) fitnah-fitnah seperti serpihan malam gulita, di mana seseorang pada
pagi hari beriman, namun sore harinya kafir, sore hari beriman pada pagi
harinya kafir. Ia rela menjual agamanya dengan harta benda dunianya.”[14]
Ä Pendapat Ulama
·
Perlombaan
Oleh Doktor
Anas Ahmad Karzun
“Ketika
seorang penuntut ilmu telah mendalam dalam mencari ilmu dan telah terbuka
baginya pintu-pintu ilmu, maka dia (tetap) butuh akan tambahan ilmu,
berlomba-lomba dalam mencarinya, dan bersemangat dalam memperbanyak ilmu”.[15]
·
Catur,
Syaikh
Shalih Fauzan Abdullah Al-Fauzan berkata dalam kitab beliau "Al-I'lam Bi
Naqdi Kitab Al-Halal wa Al-Haram" pada pasal koreksi 9 : Permainan Catur
Penulis
(Yusuf Al-Qardhawi) pada halaman 217 menjelaskan tentang perselisihan ulama
mengenai hukum permainan catur. Lalu penulis memilih pendapat yang mengatakan
bahwa hukumnya mubah (boleh). Penulis juga mengomentari : “Menurut pengatahuan
kami bahwa catur itu menurut asalnya adalah mubah, sebab tidak ada dalil yang
menunjukkan keharaman catur melebihi dari perbuatan lahwun dan hiburan yang
ada. Catur merupakan olah raga pikiran dan melatih berfikir”. Kemudian penulis
menjelaskan syarat-syarat kebolehan main catur antara lain.
[1].
Tidak mengundur-ngundur waktu shalat
[2].
Tidak disertai dengan judi
[3].
Hendaknya pemain dapat menjaga lisannya dari omongan kotor.[16]
·
Dadu
“Demikianlah kami nukil
dari Imam Asy-Syafi’i. Dan ada lagi lafadz semakna tadi bahwa beliau membenci
atau menganggap makruh hukum permainan catur dan nilainya dibawah daripada
permainan dadu adalah hukumnya haram muthlaq sekalipun tidak disertai taruhan
uang. Karena itu Imam Asy-Syafi’i menegaskan, kabar yang paling aku benci …”[17]
·
Togel
Judi! Menjanjikan kemenangan/Judi! Menjanjikan
kekayaan/ Bohong! Bila engkau menang, itu awal dari kekalahan/Bohong! Bila
engkau kaya itu awal dari kemiskinan…..Apa pun nama dan bentuk judi/Semuanya
perbuatan keji/Judi.
Petikan lagu karya Bang Rhoma Irama ini kayaknya pas
sekali dengan kasus judi togel yang marak banget belakangan ini. Gimana nggak,
yang namanya judi togel, nggak di kampung, nggak di kota. Dari mulai abang tukang becak, abang
tukang bakso, abang sopir, penjual sayur, ibu rumah tangga, petani, sampe
pelajar, mahasiswa dan bahkan pekerja kantoran. Wuih, pokoknya mereka
tumblek-blek menyatukan perasaan dan pikirannya dengan judi togel alias toto
gelap. Hanya dengan rumus? suka-suka? utak-atik angka, keluar tuh angka hoki yang kalo
dipasang dan menang bakal bikin tajir mendadak. Setidaknya itulah anggapan
mereka.Naudzubillahi min dzalik.
Suatu hari seorang teman cerita kalo doi nggak habis
pikir dengan ulah beberapa mahasiswa yang nggak malu dan ragu lagi untuk main
togel. Saat itu, sang teman cerita kalo di sebuah universitas di Bogor, teman-teman
mahasiswa harapan bangsa ini sedang sibuk mengutak-atik angka yang akan
dipasangnya lewat permainan togel. Sang mahasiswa, dengan semangat meramu
angka-angka itu bak seorang pakar matematika untuk menurunkan rumus �suka-suka�. Hasilnya
adalah angka yang bakal dipasangnya malam itu. Walah? Padahal, kalo disuruh
ngerjain soal kalkulus mah, maaf, begonya setengah hidup.
Sobat muda muslim, kita prihatin banget. Terus
terang, apa yang mau diandalkan untuk kemajuan negeri ini di masa mendatang,
kalo sekarang generasi ini jadi cikal-bakal generasi biang togel. Teman
mahasiswa selain sibuk memfotocopy diktat kuliah, juga sibuk mengisi kupon
togel. Malah boleh jadi ngisi kupon togel adalah kebiasaan rutin yang bisa
mengalahkan urusan kuliah.
Togel emang bikin orang jadi bertingkah nggak
normal. Tepatnya kudu dirujuk ke RSJ (Rumah Sakit Jiwa). Gimana nggak,
contohnya, ada yang nyari angka keberuntungan itu lewat mimpi. Hebatnya lagi,
mereka punya kitab tafsir mimpi segala. Caranya dengan mencocokkan mimpi yang
dialaminya lalu dicari padanannya di kitab tafsir mimpi. Soalnya di situ udah
ada angka-angkanya. Selanjutnya? Masang angka itu lewat permainan judi togel. Ada juga yang rela nanya sama orang gila (lho, ini yang
gila siapa?), malah ada yang nggak takut lagi ngedatangin kuburan dan nginep di
sana, dengan
harapan dapat wangsit untuk nomor hoki, termasuk kalo harus melototin plat
nomor mobil yang kebetulan ngelewat di jalan. Celakanya lagi, malah ada yang
percaya dengan ucapan anak-anak segala, dengan anggapan bahwa ucapan anak
adalah omongan malaikat. Walah, untuk urusan judi sampe bawa-bawa malaikat,
gimana nggak parah kan?
Udah gitu kadang ngomongnya enteng banget, kayak yang nggak takut dosa, gitu
lho. Naudzubillah min dzalik. Dunia…dunia…
Ah, maaf saja, kayaknya emang udah pada nggak waras.
Nggak heran dulu ada juga jenis judi dengan nama PORKAS yang kemudian
diplesetkan jadi Putar Otak Rencana Kaya, Akhirnya Sinting. Kalo TOGEL? Bisa
jadi, maaf saja, Tolol dan Gelo (baca: gila). Ih?. Posted by khilafahislamiyah pada Mei
2, 2007.[18]
3.
Pembahasan
Pebahasan makalah ini
bertujuan :
ü
Untuk mendapatkan gambaran tentang perlombaan, catur,
dadu dan togel menurut bahasa dan syariat.
ü
Untuk mengungkapkan sumber hukum dari Al-Qur’an, Hadits
serta pendapat Ulama.
ü Untuk menambah
pengetahuan bagi penulis tentang perlombaan, catur, dadu dan togel.
ü
Untuk
mengembangkan buah pikiran baik penulis maupun bagi pembaca makalah ini.
C. PENUTUP
1.
Kesimpulan
·
Perlombaan dalam bahasa arab di
sebut juga dengan musabaqoh. Perlombaan disyariatkan karena termasuk olah raga
terpuji, hukumnya berubah-ubah, bisa sunat, mubah bisa juga haram, bergantung
pada niatnya. Perlombaan biasanya menggunakan anak panah, senjata, kuda biqhal,
dan keledai
·
Menurut pengatahuan kami bahwa
catur itu menurut asalnya adalah mubah, sebab tidak ada dalil yang menunjukkan
keharaman catur melebihi dari perbuatan lahwun dan hiburan yang ada. Catur
merupakan olah raga pikiran dan melatih berfikir.
·
Demikianlah kami nukil dari
Imam Asy-Syafi’i. Dan ada lagi lafadz semakna tadi bahwa beliau membenci atau
menganggap makruh hukum permainan catur dan nilainya dibawah daripada permainan
dadu adalah hukumnya haram muthlaq sekalipun tidak disertai taruhan uang.
Karena itu Imam Asy-Syafi’i menegaskan, kabar yang paling aku benci.
·
Togel emang bikin orang jadi
bertingkah nggak normal. Tepatnya kudu dirujuk ke RSJ (Rumah Sakit Jiwa).
Gimana nggak, contohnya, ada yang nyari angka keberuntungan itu lewat mimpi.
Hebatnya lagi, mereka punya kitab tafsir mimpi segala. Caranya dengan
mencocokkan mimpi yang dialaminya lalu dicari padanannya di kitab tafsir mimpi.
Soalnya di situ udah ada angka-angkanya. Selanjutnya? Masang angka itu lewat
permainan judi togel. Ada juga yang rela nanya
sama orang gila (lho, ini yang gila siapa?), malah ada yang nggak takut lagi
ngedatangin kuburan dan nginep di sana,
dengan harapan dapat wangsit untuk nomor hoki, termasuk kalo harus melototin
plat nomor mobil yang kebetulan ngelewat di jalan. Celakanya lagi, malah ada
yang percaya dengan ucapan anak-anak segala, dengan anggapan bahwa ucapan anak
adalah omongan malaikat.
2.
Saran
Bagi Dosen Pembimbing disarankan agar selalu mencerminkan rasa
tanggungjawab moral yang ikhlas. Artinya, pengayoman yang positif akan
mendorong para mahasiswa untuk menggunakan seluruh kapasitas yang dimilikinya
dalam memikul tanggungjawab tugas makalah ini.
Bagi rekan-rekan mahasiswa bahwa hasil tugas makalah ini sangat
bermanfaat dalam memahami masalah-masalah yang berhubungan dengan perlombaan.
Oleh karena itu kami penulis menyarankan agar dapat melakukan kajian atau
melakukan tugas dari berbagai sudut atau faktor.
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://www.alquran-digital.com/
, QS. 04-An Nisa : 125.
[2] http://blog.re.or.id/berlomba-lomba-dalam-kebaikan.htm.
Tgl Download, 02/02/11.
[3] Ibid.
QS. 02-Al Baqarah : 177.
[4] http://www.akhlakislam.com/muslim/makna-kebaikan-menurut-muhammad-syaltut.htm.
Tgl Download. 02/02/11.
[5] Ibid.
QS. 02-Al Baqarah : 220.
[6] http://lists.topica.com/lists/artisnet/read/message.html?sort=d&mid=1710449454.
Tgl Download. 02/02/11.
[7] Ibid.
QS. 07-Al A’raaf : 179.
[8] Ibid.
QS. 02-Al Baqarah : 220.
[9] Ibid.
QS. 02-Al Baqarah : 195.
[10] Ibid.
QS. 03-Ali Imran : 85.
[11] http://nurulilmi.com/maudhui/hadis/339-sesungguhnya-amal-tergantung-niat.html.
Tgl Download. 02/02/11.
[12] http://www.canboyz.co.cc/2010/03/pengertian-perlombaan-makalah.html.
Tgl Download. 02/02/11.
[14] http://www.abatasa.com/pustaka/detail/hikmah/645/berlomba-lombalah-dalam-kebaikan-bag-1.
Tgl Download : 02/02/11.
[15] http://salafiyunpad.wordpress.com/2007/11/14/berlomba-lomba-dalam-menuntut-ilmu/.
Tgl Download : 02/02/11.
[16] http://artikelassunnah.blogspot.com/2009/10/hukum-permainan-catur-menurut-pandangan.html.
Tgl Download : 02/02/11.
[17] Ibid.
[18] http://khilafahislamiyah.wordpress.com/2007/05/02/generasi-biang-togel/.
Tgl Download : 02/02/11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar